Tak Ingin Mereka, Dulu, Kini, dan Nanti
June 6, 2013 Leave a comment
Tak henti kudengar sekelilingku merutuki mereka, para penguasa
Tak henti kulihat ratapan kecewa para pengharap pada mereka, para penguasa
Tak henti pula kurasa jenuh akan angan-angan indah yang keluar dari mulut mereka, para penguasa
Kata orang, merekalah yang dulu bersih hati dengan prinsip menghujam kuat
Kata orang, merekalah yang dulu lantang merutuki kelaliman wakil rakyat
dan kata orang, merekalah yang dulu berduyun-duyun bergerak menentang nestapa, hingga bersimbah keringat
Tapi semua itu, dulu
Dahulu kala ketika silaunya harta dan tahta belum menjangkau
Sekali lagi semua itu, dulu
Dahulu kala ketika tanggungan sanak saudara belum menghalau
Sejenak kuselami
Melihat sekelilingku kini, yang akan menghadapi kata nanti
Tak kuasa, kubertanya jua dalam hati
Wahai sekellilingku, akan terdengar seperti apakah suara kalian nanti?
Wahai para pengharap, akan terlihat seperti apakah tindakan kalian nanti?
Wahai para pejuang, akan bagaimanakah hati kalian nanti?
Nanti
Kala silaunya harta dan tahta sudah menjangkau hati
Nanti
Kala tanggungan sanak saudara sudah menghalau hati
Tak ada jawaban dan jaminan pasti
Tapi setidaknya, bagiku, ku tak ingin mereka menjadi cermin diri
Karena aku tak ingin diriku yang dulu, lebih baik dihadapan Sang Khalik daripada diriku kini dan nanti
Dari sahabat